all photos by: indra wicaksono & me |
senin, 26 mei 2014. tepat jam 10:35 waktu indonesia tengah, kaki saya menapaki puncak gunung tertinggi ketiga di indonesia: rinjani. pada ketinggian tiga ribu tujuh ratus dua puluh enam meter di atas permukaan laut, angin kencang menampar-nampar wajah saya. entah karena semangat yang sedang tinggi atau rasa senang setelah berhasil melewati trek berpasir, berkerikil, berkerakal, dan berbatu pada derajat kemiringan aduhai...lelah seakan sirna ketika melihat kibaran bendera merah putih di titik paling tinggi itu. senyum saya masih bisa mengembang lebar, jemari tangan masih sanggup memencet-mencet shutter kamera, dan kaki saya masih ingin berselfikil (selfie sikil :-p) dengan latar gumpalan awan putih di bawah kami.
subhanallah...cantik sekali pemandangan dari atas sana.
pertama kalinya saya melihat 'kabut terjun' dari tebing-tebing danau segara anak.
pertama kalinya saya berada di puncak gunung di luar jawa.
11.30 wita kami mulai berjalan turun. jam 2 lebih sedikit kami sudah berada di camp plawangan sembalun. jalan menuruni pasir dengan menumpu pada tumit ternyata menjadi tips jitu yang membuat saya bisa setengah berlari tanpa terseok-seok ataupun terjerembab di pasir dan kerikil. belum pernah seumur hidup saya turun gunung dengan perasaan ingin segera kembali. baru kali ini. tampaknya 'guna-guna' dan keindahan dewi anjani begitu dahsyat menusuk mata hati saya. hingga seminggu setelah turun dari puncaknya, mata saya masih terbayang-bayang pemandangan indah rinjani. sepertinya, bakal susah move on ini :-p. sepertinya sekeping hati ini tertinggal di rinjani. maka saya titipkan kepada siapapun yang mengunjunginya. tolong dijaga baik-baik ya :-)
~~~
Hari 1: Minggu, 25 Mei 2014. 08.00 wita
bersama gusta, indra, yudi, dan pak ogut - guide kami, saya mulai berjalan santai dari desa sembalun. kami sengaja menyewa porter dan guide di perjalanan kali ini, tahu diri dengan kemampuan fisik yang sudah gak bisa disamakan dengan masa muda dulu. jadilah saya hanya memanggul daypack berisi raincoat, headlamp, obat-obatan, cemilan, air minum, dan kamera. beristirahat sebentar di pos 1 sambil ngobrol dengan teman-teman dari rombongan lain. "cowok semua nih?" tanya saya pada seorang mas-mas yang memanggul carrier super besar. "iya..males ngajak temen cewek, takut ngrepotin" --- kemudian hening. "rrrrrrrrrr" [mata melotot].
jam 10.00 kami sudah tiba di pos 2 untuk makan siang. begitu melihat kursi-kursi lipat berjejer di jembatan, saya pikir itu disewakan. ternyata, itulah singgasana tamu-tamu "VIP" hahaha! seriously??? gak kebayang berat yang harus dipanggul mas-mas porter. kursi lho ini. k u r s i :-p
keudikan kami belum selesai di situ. saya dan indra kembali 'gumun' ketika ditanya porter: "mas, mbak...mau minum apa?" woooogh...seumur-umur baru kali ini naik gunung dimasakin, disiapin minum, dibawain semua logistiknya. saat makanan tersaji di atas terpal, saya kembali terbelalak. ya ampuuuun! makanan begitu rapi, bersih, ditempatkan di wadah yang layak, dan....pakai garnish pula! saya pikir dimasakin itu ya tetep selevel dengan cara kami masak-masak dengan kompor trangia lalu dimakan rame-rame dari satu panci. saking 'gak enaknya' ama para pendaki lain yang seliwar seliwer di depan terpal lesehan kami, saya undang mereka untuk makan bersama. naaaah...ini baru asik. makan bareng temen-temen baru, gerudugan semangkok rame-rame, sambil ngobrol lucu-lucu :-)
sejam kemudian perjalanan berlanjut. pos 3 kami capai setelah 1,5 jam berjalan. kata pak ogut, di sini kami harus beristirahat cukup untuk mengumpulkan energi sebelum trek super nanjak yang akan dihadapi beberapa jam ke depan. jam 13.00 mulailah kami berjalan menanjak seakan tanpa akhir. melewati padang savana, naik turun perbukitan, melewati sungai kering, menembus kabut, masuk hutan kecil, naik...turun...naik...landai...naik...naik...naik...gak kelar-kelar :-p.
kami sempat berjumpa mas-mas yang kehabisan air minum dalam perjalanan naik. melihat botolnya kosong dan nafasnya ngos-ngosan, indra langsung memberikan setengah air minumnya. "rombongan saya ada sembilan orang, udah jalan di depan semua," katanya. waduh, masa ga ada satu pun yang menunggui temannya sih, pikir saya. akhirnya, setiap bertemu rombongan lain kami selalu bertanya apakah ada temannya yang tertinggal di belakang. sekitar sejam kemudian kami jumpai rombongan yang dicari sedang beristirahat di bawah pepohonan. "mas, temennya ada di belakang kehabisan air. tolong ditunggu dulu ya...," kata saya ke rombongan itu. lalu kami lanjutkan perjalanan.
jam 16.00 sore, akhirnyaaa....kami tiba di camp pertama, plawangan sembalun. lepas sepatu trekking, menghadap danau segara anak, minum teh manis, sambil menikmati matahari terbenam. huhuuuuuy!
Hari 2: Senin, 26 Mei 2014. 02.00 wita
jaket tebal, topi dan kaos kaki hangat, sarung tangan, dan trekking pole saya pegang. siap melanjutkan pendakian ke puncak rinjani. dari jauh, terlihat jejeran cahaya berjalan: senter dan headlamp para pendaki yang sudah berada jauh di depan kami. sejam berjalan, teman saya gusta terpaksa tidak bisa melanjutkan pendakian karena tidak enak badan. kami menunggui dulu cukup lama untuk memastikan tubuhnya baik-baik saja, jika harus berhenti di situ. karena ada kawan dari rombongan lain yang tidak kuat melanjutkan perjalanan, dan mereka terlihat masih sangat 'sadar', akhirnya kami berani melanjutkan perjalanan tanpa mereka. kami tinggalkan termos air panas, sebotol besar air mineral, sleeping bag, syal tebal saya, dan beberapa bungkus energy bar di tempat yang aman. kami titipkan satu sama lain untuk saling menjaga.
dalam perjalanan naik, saya dan indra sempat berhenti lama di trek yang lapang, membuka tripod, dan bermain-main dengan kamera. gugusan bintang-bintang alias galaksi bima sakti terlihat jelas sekali dari sana! dinginnya terpaan angin dan jari-jari yang menggigil sejenak kami lupakan demi mendapat foto ciamik. dan memandang langit indah yang tidak bisa kami lihat setiap hari.
karena itu pula, matahari muncul ketika saya masih berada jauh dari puncak. silaaauuuuu! sementara sinarnya semakin terik, pasir dan kerikil semakin tebal, derajat kemiringan tanah pun semakin cihuy. saya makin merasa badan condong ke belakang dan kepala mendongak ke atas saking miringnya. setapak kaki melangkah naik, dua langkah kaki saya merosot. sekali melangkah lagi, dua langkah lagi kaki merosot...berulang-ulang....berjam-jam.
s a b a r. dan harus kuat mental. karena saya harus terus berjalan ke depan. benar kata teman-teman yang pernah ke sana bahwa naik rinjani bukan hanya butuh kekuatan dan kesehatan fisik. tapi kekuatan mental sungguh harus benar-benar diperhitungkan. "kamu bisalah fisiknya, kan rajin lari ama latihan di gym. tinggal siapin mental aja. jalan kaya gak ada ujungnya."
di sepanjang jalan naik, saya bertemu beberapa orang yang berbalik arah turun.
"gak kuat mbak, saya mau turun aja, udah terlalu panas."
"masih jauh mbak kayanya...capek."
"waaaah masih mau jalan naik? gak kesiangan tuh mbak?"
[grrrrrr....geram. kata-kata pematah semangat. tapi harus sabar]
pak ogut pun sampai bertanya apakah saya mau berhenti cukup sampai di situ. dengan semangat tersisa saya jawab, "sampai jam berapapun, kalau aman, saya tetap mau sampai puncak pak." wooooossshhhh....sekonyong-konyong bapak guide saya itu ikut bersemangat mendampingi selangkah demi selangkah. padahal saya tahu dia sudah gemas mengikuti langkah-langkah kecil saya. padahal saya tahu dia ngantuk sekali, karena berkali-kali mlipir tidur :-p
makin siang, makin banyak pendaki turun dari puncak. jalan makin berdebu, pasir makin beterbangan. ada yang terseok-seok berjalan di pasir curam, ada yang berjalan ngesot, banyak yang terjerembab. tempo jalan saya makin lambat, sesekali harus berhenti karena menunggu pendaki lain lewat dari depan saya.
sekitar jam 09.00, saya sudah melihat indra dan yudi berjalan jauh di depan. saya bertemu mas-mas yang sempat saya jumpai di pos 1 kemarin. "semangat mbak, udah dekat kok. paling dua jam lagi sampai." hahahaha! saya tersenyum kecut :-p. d u a j a m. baiklah :-D
saya berusaha keras menahan diri untuk tidak mengeluarkan kata-kata capek, lelah, masih jauh ya?, kok gak sampai-sampai?, lama banget jalannya....dan segala kata negatif yang malah akan menurunkan semangat. dan....berhasil!
3726 mdpl ~ cita-cita tercapai. alhamdulillah.
di puncak, kami disapa seseorang. "yang kemarin ngasih saya minum kan mas," katanya kepada indra. "makasih banyak yaaa." ternyata mas-mas yang kami temui saat trekking ke plawangan sembalun kemarin. kami pun bertanya "gimana kemarin, ditungguin kan ama temen-temannya? kami sempat ketemu dan bilang ke mereka kalau mas di belakang dan minumnya habis."
"ya ditunggu sih, tapi di camp plawangan"
"hahhhhh?!?!?? itu kan jauh"
saya dan indra saling memandang heran. apakah rasa kesetiakawanan sekarang udah demikian luntur? apakah ga mikir bahayanya ninggalin teman sendiri tanpa logistik? apakah mereka ga pernah belajar dasar-dasar pendakian gunung? (jawabannya pasti enggak semua sih). padahal kan mereka sudah kami beri tahu kalau temannya di belakang? *tepok jidat*
14.00, rasa senang masih membuncah ketika saya sampai kembali di camp plawangan sembalun. gusta yang sudah terlihat segar, menyambut kami bersama bapak-bapak porter. tepuk tangan dan jabat erat bahagia kami tumpahkan. berhubung kesorean, kami memutuskan untuk tetap bermalam di sana dan tidak jadi turun ke danau. apalagi saya sempat skip makan pagi dan telat makan siang. butuh pemulihan dulu sebelum trekking lagi. saya pun membalas dendam jam tidur yang kemarin kurang banyak. kaki diangkat ke atas carrier, dan zzzzz.....
malamnya kami habiskan dengan bercerita seru bersama pak ogut dan para porter. nimbrung makan ikan asin dan sambel plecing paling josss bikinan krisna, salah satu porter kami. indra kembali bercengkerama dengan kamera dan tripodnya, sementara saya kembali tidur pulas hahaha!
Hari 3: Selasa, 27 Mei 2014. 08.00 wita
saya siapkan knee decker sebelum perjalanan turun ke danau segara anak. pengalaman cedera lutut dua tahun lalu saat pertama kali berlatih lari, membuat saya lebih hati-hati menjaga kaki kali ini. jalan berbatu besar-besar, pematang ladang, dan tangga semen kami lalui selama tiga jam. sempat beristirahat beberapa kali, knee decker berpindah ke lutut yudi yang tampaknya mulai mengeluh nyeri. alhamdulillah, kaki saya masih terasa nyaman untuk berjalan di turunan curam itu.
11.00: danau segara anak. ro man tis cuy! ahemmmmm....coba ada siapa gitu hahahaha. saya, indra, dan gusta mengeluarkan kamera dan hape, menikmati keindahan segara anak. sementara yudi menggunakan waktu untuk beristirahat, karena lututnya makin nyeri. seperti waktu istirahat sebelum-sebelumnya, kali itu saya juga sempatkan untuk stretching dan sedikit melakuan gerakan yoga sederhana. ternyata, cukup membantu stamina lho!
pak sukadi, salahsatu porter kami, dengan cekatan memancing beberapa ikan di danau. huhuuuy! makan siang kita hari ini ikan karper dan mujair goreng. gusta beberapa kali mencoba menarik pancingan, sementara indra membantu menggoreng. nasi hangat, ikan segar goreng, dan sambel andalan krisna....enak bangeeeeet!
jam 13.15 kami mulai berjalan lagi menuju plawangan senaru, camp selanjutnya. semoga lain waktu bisa kembali ke segara anak dan bermalam di sana. nah! kali ini saya rasakan trek menanjak yang sungguh menguras tenaga. banyak batuan tersusun nyaris vertikal sehingga kaki saya yang pendek ini perlu usaha ekstra untuk melewatinya. naik...landai dikit...naiiiik banget..landai dikit...naiiiik lagi...naiiik lagi...hihihi :-p
sebelum jam 17.00 saya sudah sampai di bagian bawah camp. gusta yang sudah lebih dulu sampai, berteriak-teriak memanggil saya. "ruuum...cepetan ke sini! emejing! emeeejing!" bule-bule yang sedang berleha-leha di sana serentak menegok ke dia :-D
woooooow! cantik sekaliiiiiii pemandangan yang ada di depan mata saya. sejauh mata memandang, gunung agung di bali terlihat, tiga pulau gili terlihat, dan gumpalan awan putih bercampur kekuningan sinar matahari senja menyuguhkan hal yang belum pernah saya lihat sebelumnya. kali ini kami mendapat 'kapling' tenda di tempat yang cukup sepi. hanya dua tenda kami dan bivak para porter. segelas teh hangat menemani senja yang damai, menyaksikan turunnya matahari tepat di depan kami. malam terakhir di rinjani kami habiskan untuk mengobrol bersama pak ogut dan para porter, berbagi cerita tentang 'wedang uwuh' dan segala macam kekaguman kami pada rinjani.
Hari 4: Rabu, 28 Mei 2014. 08.20 wita
kami ucapkan selamat tinggal kepada kecantikan plawangan senaru, sebelum melanjutkan perjalanan untuk turun ke desa senaru. trekking turun kali ini bisa saya jalani dengan lebih mudah, terutama setelah cara menalikan sepatu saya dibenerin ama indra :-p. ternyata ngaruh banget ke kaki hehehe...
trekking turun melalui hutan rimbun, penuh pepohonan tinggi dengan akar menjuntai-juntai. kami sempat beristirahat di pos 2 selama sejam untuk makan siang dan rintik gerimis sempat menemani langkah dari pos 1 sehingga trek menjadi licin. kami bertemu kembali dengan rombongan lain dan bertukar cerita seru pengalaman selama mendaki kemarin.
saya dan gusta sempat setengah berlari di beberapa trek, mungkin lebih nyaman untuk tubuh mungil kami yang susah ngerem di turunan. sementara indra di belakang menjadi sweeper, menemani yudi yang tertatih. lepas pos 1, pak ogut bergantian berjalan di belakang menemani yudi. dan tepat jam 14.30 kami bertiga memasuki gerbang pos pintu hutan. yaaaaay! finish line!
hari itu kami bersembilan (kami berempat, pak ogut, dan para porter) menutup pendakian 4 hari 3 malam dengan makan sore bersama di restoran penginapan, menghadap air terjun dan lembah hijau. tak disangka, pak ogut esok harinya mengundang kami ke rumah, mengenalkan pada keluarganya, dan memberikan oleh-oleh cemilan komak pedas (semacam kedelai khas daerah ini) bikinan sang istri.
bagian itulah yang selalu saya rindukan dari setiap perjalanan: bertambahnya keluarga baru :-)
terima kasih banyak sekali untuk teman-teman seperjalanan: gusta, indra, yudi, pak ogut, pak sukadi, krisna, poan, dan ajah. semoga ada kesempatan untuk berkunjung lagi ke rinjani. next time kita ngecamp dua malam di danau ya :-D
jakarta, awal juni 2014
slideshow video di sini
1 comment:
"semoga lain waktu bisa kembali ke segara anak dan bermalam di sana" ditunggu yak... Siap menemani..
Post a Comment